Larutan asam dan basa banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa asam yang cukup kita kenal diantaranya asam cuka yang berguna sebagai bumbu makanan dan asam sulfat yang berguna sebagai larutan pengisi sel akumulator(aki). Senyawa basa yang cukup kita kenal adalah sabun yang berguna untuk mandi dan mencuci. Terdapat tiga teori yang dapat digunakan untuk memahami pengertian asam-basa.
Teori Asam-Basa Arrhenius
Teori asam-basa menurut Arrhenius adalah sebagai berikut.
a. Asam adalah zat yang didalam air terionisasi menghasilkan ion H+.
Contoh: HCl(aq) => H+(aq) + Cl–(aq)
b. Basa adalah zat yang didalam air menghasilkan OH–.
Contoh: NaOH(aq) => Na+(aq) + OH–(aq)
Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry
Asam dan basa menurut Bronsted-Lowry didefiniskan sebagai berikut.
a. Asam adalah zat yang dapat memberikan proton (H+) kepada zat lain sehingga disebut juga donor proton
b. Basa adalah zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain sehingga disebut juga akseptor proton
Contoh 1:
Keterangan:
- NH4+ bersifat asam karena mampu memberikan ion H+ kepada H2O.
- H2O bersifat basa karena mampu menerima ion H+ dari NH4+.
- NH4+ dan NH3 adalah pasangan asam basa konjungasi.
- H2O dan H3O+ adalah pasangan basa asam konjugasi
Contoh 2:
Jika diperhatikan pada reaksi contoh 1 air (H2O) bersifat basa, sedangkan pada reaksi contoh 2 bersifat asam.Sifat seperti ini disebut amfiprotik, artinya zat tersebut dapat bersifat asamatau basa tergantung suasana/lingkungannya.
Teori Asam-Basa Lewis
Teori asam basa menurut Lewis adalah sebagai berikut.
- Asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas. Dengan demikian, asam disebut akseptor elektron.
- Basa adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron bebas. Dengan demikian, basa disebut donor.
Contoh:
NH3 bersifat basa karena memiliki sepasang elektron bebas dan dapat memberikan pasangan elektron bebasnya kepada BF3 yang memiliki orbital kosong. Karena BF3 mampu menerima pasangan elektron, dapat dinyatakan bahwa BF3 bersifat asam.
Leave a Reply