Peranan Arkebakteri dan Eubakteri

Peranan Arkebakteri dan Eubakteri
Sumber: dailysciencejournal.com

Bidang Lingkungan

a. Berperan dalam Siklus Nitrogen.

  1. Bakteri fiksasi N2. Bakteri merupakan satu-satunya organisme yang mampu mengikat secara langsung (fiksasi) nitrogen bebas (N2) di udara menjadi senyawa amonia (NH3) dan ion amonium (NH4+) yang kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan. Meliputi bakteri tanah (Clostridium dan Azotobacter), bakteri bintil akar kacang-kacangan (Rhizobium leguminosarum), dan Sianobakteri (contohnya, Anabaena azollae yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata).
  2. Bakteri nitrifikasi di dalam tanah. Meliputi bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrosococcus) yang mengoksidasi amonia menjadi nitrit (NO2) dan bakteri nitrat (Nitrobacter) yang mengubah nitrit menjadi nitrat (NO3).

b. Berperan dalam Siklus Sulfur dan Hidrogen.

  1. Bakteri kemosintetik, seperti bakteri sulfur (Thibacillus dan Chromatium) mengubah sulfur (H2S) menjadi asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat tersebut kemudian diserap oleh tumbuhan.
  2. Arkebakteri kemosintetik pereduksi sulfur mereduksi sulfur anorganik dalam sumber air panas.

c. Melakukan Fotosintesis.

Contohnya, sianobakteri merupakan produsen makanan dan O2 bagi ekosistem perairan. Arkebakteri fotosintetik merupakan produsen di sumber air panas.

Bakteri merupakan agen utama bioremediasi yang penting untuk membersihkan tumpahan minyak di laut, pupuk kimia, dan pestisida. Contoh: Pseudomonas putida (mendegradasi limbah) dan arkebakteri metanogen (mengubah sampah menjadi metan).

d. Bakteri dan Arkebakteri penting untuk siklus karbon.

e. Melakukan simbiosis.

Contoh, bakteri pemecah selulosa yang hidup di dalam lambung hewan ruminansia, liken (sianobakteri yang bersimbiosis dengan jamur; merupakan organisme perintis).

f. Menimbulkan pencemaran lingkungan.

Ledakan jumlah sianobakteri (blooming algae) dapat meracuni perairan.

Bidang Pertanian dan Industri

  1. Bakteri pengikat N2, bakteri nitrifikasi, dan bakteri sulfur: meningkat keseburan tanah.
  2. Streptococcus lactis dan S. Cremoris: keju dan mentega.
  3. Lactobacillus casei: keju, nata de coco.
  4. Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus: yoghurt (fermentasi susu skim).
  5. Acetobacter dan Acetomonas: asam cuka (CH3COOH).
  6. Clostridium aetobutylicum: aseton dan butanol.
  7. Sianobakteri Spirulina merupakan sumber makanan alternatif PST (protein sel tunggal).

Bidang Bioteknologi

Dengan teknologi DNA rekombinan (rekayasa genetika), plasmid bakteri dapat disisipi gen untuk tujuan tertentu (membentuk hormon/antibodi).

Bidang Kesehatan

  1. Coli: normal di usus untuk membentuk pencernaan.
  2. Menghasilkan zat antibiotik: Streptomyces (tetrasiklin), Griseus (streptomisin), S. Aureofaciens (aureomisin), S. Rimosus (teramisin), S. Fradiae (neomisin), dan S. Venezuelae (kloromisetin).
  3. Penyebab penyakit pada manusia, antara lain Clostridium botulinum (botulisme), clostridium tetani (tetanus), Corynebacterium diphteriae (difteri), Mycobacterium leprae (lepra/kusta), Mycobacterium tuberculosis (TBC), Neisseria gonorrhoeae (gonore), Treponema pallidum (sipilis), Neisseria meningitis (radang selaput otak), Salmonella typhii (tifus), dan Vibrio cholerae (kolera).
  4. Penyebab penyakit pada hewan, antara lain Bacillus anthracis (antraks) , Mycobacterium bovis (TBC pada lembu), dan Mycobacterium avium (menyerang unggas).
  5. Penyakit-penyakit pada tumbuhan, antara lain Pseudomonas cattleya (menyerang tumbuhan anggrek), Bacterium papayae (penyakit pada tumbuhan pepaya), dan Clostridium desulfuricans (menghasilkan amonia yang beracun bagi tanaman).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*