Pengaruh Bruxism terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi

Bruxism adalah kondisi di mana seseorang secara tidak sadar menggerakkan atau menggertakkan gigi, baik saat tidur maupun saat terjaga. Kondisi ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan gigi dan gusi seseorang jika tidak diobati. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengaruh bruxism terhadap kesehatan gigi dan gusi, serta cara mengelolanya.

  1. Pengaruh Bruxism terhadap Kesehatan Gigi:
  • Aus Gigi: Menggerakkan atau menggertakkan gigi secara berulang dapat menyebabkan aus dan kerusakan pada permukaan gigi. Bagian gigi yang paling rentan terhadap kerusakan adalah puncak gigi, yang mungkin menjadi datar atau terkelupas akibat bruxism.
  • Retakan pada Email: Bruxism dapat menyebabkan retakan pada email gigi, yang merupakan lapisan luar gigi. Retakan ini dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan infeksi.
  • Kerusakan Struktur Gigi: Bruxism dapat menyebabkan kerusakan struktur gigi, termasuk patah gigi, goresan, dan kerusakan lainnya yang membutuhkan perawatan gigi tambahan.
  1. Pengaruh Bruxism terhadap Kesehatan Gusi:
  • Iritasi Gusi: Menggerakkan atau menggertakkan gigi dapat menyebabkan iritasi pada jaringan gusi, terutama jika tekanannya cukup kuat. Hal ini dapat menyebabkan gusi merah, bengkak, atau berdarah.
  • Rekahan pada Gusi: Bruxism yang parah dapat menyebabkan rekahan pada gusi, yang dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri dan menyebabkan infeksi gusi atau periodontitis.
  • Penarikan Gusi: Bruxism kronis dapat menyebabkan penarikan gusi, yang mengakibatkan gigi tampak lebih panjang dan meningkatkan risiko kerusakan pada akar gigi.

Cara Mengelola Pengaruh Bruxism terhadap Kesehatan Gigi dan Gusi:

  • Pelindung Gigi: Menggunakan pelindung gigi yang dipasang oleh dokter gigi dapat membantu melindungi gigi dari aus dan kerusakan akibat bruxism.
  • Manajemen Stres: Mengelola stres dan kecemasan dapat membantu mengurangi kecenderungan untuk menggerakkan atau menggertakkan gigi.
  • Terapi Fisik: Terapi fisik atau terapi pijat pada rahang dan otot leher dapat membantu meredakan ketegangan dan nyeri pada sendi temporomandibular (TMJ) dan gusi.
  • Perawatan Gusi yang Rutin: Perawatan gusi yang rutin, termasuk membersihkan gusi secara menyeluruh dan menjaga kebersihan mulut secara umum, dapat membantu mencegah masalah gusi yang terkait dengan bruxism.

Bruxism dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan gigi dan gusi seseorang jika tidak diobati. Penting bagi individu yang mengalami bruxism untuk mencari perawatan medis yang tepat untuk mengurangi gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada gigi dan gusi mereka. Dengan penggunaan pelindung gigi yang tepat, manajemen stres yang baik, dan perawatan gigi yang teratur, pengaruh bruxism terhadap kesehatan gigi dan gusi dapat diminimalkan.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*