Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Sumber: slideplayer.com

Perbedaan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih, larutan tersusun dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan keelektrolitannya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Perhatikan skema berikut.

Skema larutan elektrolit dan nonelektrolit

Daya Hantar Listrik Larutan Elektrolit

a. Reaksi Ionisasi

Reaksi ionisasi adalah proses penguraian zat dalam air menjadi ion-ionnya. Semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam larutan elektrolit maka akan semakin tinggi pula daya hantar listriknya. Larutan elektrolit bersumber dari senyawa ion (mempunyai ikatan ion) dan senyawa kovalen polar (mempunyai ikatan kovalen polar) yang berada dalam bentuk larutan. Hal ini dapat terjadi karena baik ikatan ion mempunyai ikatan kovalen polar akan terionisasi jika dilarutkan dalam air.

Contoh senyawa ion: NaOH, KOH, dan NaCl.

Contoh senyawa kovalen polar: HF, HCl, dan NH3.

b. Derajat Ionisasi

Derajat ionisasi merupakan parameter larutan elektrolit, yaitu perbandingan jumlah mol dari zat yang terionisasi dengan zat mula-mula.

Derajat Ionisasi

c. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?

Jika larutan elektrolit dilarutkan dalam air, maka senyawa tersebut akan terionisasi. Adanya ion-ion dalam larutan itulah yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik. Io-ion akan bergerak bebas, ion positif menuju elektrode negatif, sedangkan ion negatif menuju elektrode positif. Selain itu, senyawa ion dalam bentuk lelehan juga dapat menghantarkan listrik. Pada saat meleleh, senyawa io akan terurtai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas. Perhatikan gambar berikut.

Proses daya hantar listrik suatu larutan elektrolit
Proses daya hantar listrik suatu larutan elektrolit

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*