Di sekitar kita banyak dijumpai peristiwa reaksi kimia, misalnya reaksi pembakaran kayu, pembakaran bensin, fotosintesis, perkaratan besi dan lain sebagainya. Dalam reaksi kimia, ada reaksi yang bersifat tidak dapat balik (kembali menjadi zat semula), misalnya reaksi pembakaran dan ada pula reaksi yang bersifat dapat balik (kembali lagi seperti semula), proses perubahan air menjadi uap air dan kembali lagi menjadi air. Reaksi kimia yang dapat balik secara terus-menerus tersebut mengalami kesetimbangan dinamis.
Reaksi Irreversible dan Reversible
Berdasarkan arahnya, reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua, yaitu reaksi satu arah (iireversible) dan reaksi dua arah (reversible)
a. Reaksi satu arah (irreversible)
Contoh: C2H2(g) + 5/2 O2 => 2CO2(g) + H2O(g)
Reaksi di atas disebut reaksi berkesudahan karena CO2 dan H2O yang dihasilkan tidak dapat bereaksi dan tidak dapat berubah lagi menjadi C2H2 dan O2.
b. Reaksi dua arah (reversible)
Contoh: N2(g) + 3H2(g) <=> 2NH3(g)
Pada contoh di atas, NH3 yang dihasilkan dapat terurai kembali menjadi N2 dan H2. Reaksi yang dapat kembali lagi atau disebut reaksi bolak balik diberi simbol . Apabila pada reaksi bolak-balik laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri, akan diperoleh keadaan setimbang. Ciri-ciri keadaan setimbang adalah
- pada saat kesetimbangan reaksi tidak berhenti,
- jumlah zat tidak lagi berubah.
Kesetimbangan Homogen dan Heterogen
Berdasarkan keadaan zat atau wujud zat yang terlibat dalam reaksi kesetimbangan, reaksi kesetimbangan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Reaksi kesetimbangan homogen
yaitu kesetimbangan yang semua komponennya terdiri dari satu fase, misalnya:
2SO2(g) + O2(g) <=> 2SO3 (g)
NH4OH(aq) <=> NH4+(aq) + OH–(aq)
b. Reaksi kesetimbangan heterogen
yaitu kesetimbangan yang komponennya berlainan fase, misalnya
CaCO3(s) <=> CaO(s) + CO2(g)
c. Pergeseran kesetimbangan
Henry Louis Le Chatelier, seorang ilmuwan Perancis, mengatakan:
“Jika pada sistem kesetimbangan diadakan suatu aksi, sistem akan berubah sedemikian rupa sehinggapengaruh aksi menjadi sekecil mungkin”.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan adalah sebagai berikut.
- Konsentrasi
Apabila dalam suatu kesetimbangan konsentrasi salah satu zat ditambah, kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Demikian pula sebaiknya, apabila salah satu zat dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah zat yang dikurangi tersebut.
- Tekanan dan volume
Pengaruh tekanan dan volume adalah berkebalikan. Jika tekanan diperbesar, volume akan mengecil sehingga kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksidengan jumlah koefisien yang kecil. Jika tekanan diperkecil, volume dengan sendirinya akan membesar sehingga kesetimbangan aklan bergeser ke arah reaksi yang jumlah koefisiennya besar.
- Suhu
Jika pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). Jika pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan , kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).
- Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat terjadinya keadaan setimbang. Dalam suatu reaksi kesetimbangan, katalisator akan memperbesar laju reaksi maju maupun reaksi balik.
Leave a Reply