Cara Membedakan Burung Pleci Jantan dan Betina Berdasarkan Morfologi dan Tingkah Lakunya

Cara Membedakan Burung Pleci Jantan dan Betina Berdasarkan Morfologi dan Tingkah Lakunya
Sumber: steemit.com

Burung Pleci menjadi salah satu burung favorit untuk diternak atau diikutkan perlombaan. Orang-orang yang suka memelihara burung Pleci disebut pleman. Terkadang, ada beberapa pleman yang sangat khawatir bila mendapatkan burung Pleci betina. Oleh karena itu, para pleman harus mengetahui cara membedakan burung Pleci jantan dan betina.

Saat ini, burung Pleci menjadi salah satu burung berkicau yang sedang naik daun. Kebanyakan orang berpendapat bahwa burung Pleci jantan memiliki suara yang lebih merdu dan enak didengar. Agar tidak salah pilih, simak beberapa cara membedakan jenis kelamin burung Pleci di bawah ini.

Cara Membedakan Jenis Kelamin Burung Pleci Berdasarkan Morfologinya

Pertama, para pleman dapat mengetahui jenis kelamin burung Pleci yang dipeliharanya dengan melihat morfologinya. Burung Pleci jantan dan betina tentunya memiliki ciri fisik yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa cara membedakan burung Pleci jantan dan betina dari morfologinya :

1. Melihat Bentuk Ekor Burung Pleci

Jika diperhatikan dengan seksama, ekor burung Pleci jantan cenderung lebih panjang dibandingkan dengan ekor Pleci betina. Perbedaan panjang ekor ini dapat terlihat jika kedua burung Pleci saling berdampingan. Tak hanya itu, ujung ekor Pleci jantan berbentuk runcing atau membentuk huruf “V”. Sedangkan, ekor Pleci betina ujungnya berbentuk rata.

2. Perhatikan Bentuk Kepala

Selanjutnya, pemilik dapat mengidentifikasi jenis kelaminnya dengan memperhatikan bentuk kepala Pleci. Pada Pleci berjenis kelamin jantan, ukuran kepalanya cenderung lebih besar dan berbentuk bulat. Sementara itu, burung Pleci betina memiliki ukuran kepala yang lebih kecil dengan bentuk ramping atau gepeng.

3. Melihat Bentuk Mata

Burung kicau jenis ini seringkali disebut sebagai burung kacamata. Pasalnya, di area sekitar matanya terdapat lingkaran atau klep. Untuk membedakan jenis kelaminnya, pemilik dapat memperhatikan klep tersebut. Umumnya, Pleci jantan memiliki klep yang terputus-putus dan tebal. Sementara itu, klep mata Pleci betina juga cukup tebal namun tidak putus-putus.

4. Mengamati Bentuk Paruhnya

Bila dilihat dari bentuk paruhnya, sekilas paruh Pleci jantan terlihat lebih kasar. Sedangkan, Pleci betina paruhnya terlihat mulus. Tak hanya itu, Pleci jantan juga memiliki paruh dengan bentuk yang agak pendek dan tebal. Sementara Pleci betina, bentuk paruhnya terlihat lebih panjang dan tipis.

Cara Membedakan Burung Pleci Jantan dan Betina Berdasarkan Tingkah Laku

Selain memperhatikan morfologinya, pemilik juga dapat mengidentifikasi jenis kelamin burung Pleci lewat tingkah lakunya. Layaknya manusia, tentunya Pleci jantan dan betina pasti memiliki perbedaan tingkah laku. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Mendengar Suara Kicauan

Terkenal akan suaranya yang merdu, burung Pleci jantan dan betina memiliki perbedaan suara kicau. Umumnya, suara kicau Pleci jantan lebih nyaring dan merdu. Sementara, Pleci betina suara kicaunya lebih lirik dan tidak jernih. Namun, untuk membedakan suara Pleci ini dibutuhkan kejelian dan ketajaman pendengaran ekstra.

2. Memperhatikan Gerakan Pleci

Selain itu, membedakan jenis kelamin burung Pleci juga dapat dilakukan dengan memperhatikan gerak-geriknya. Burung Pleci jantan biasanya memiliki pergerakan yang cukup agresif dan lebih lincah. Sebaliknya, Pleci betina justru lebih kalem atau tidak terlalu agresif.

Tak hanya itu, jika ditaruh dalam kandang yang sama, burung Pleci jantan juga suka bertarung dengan Pleci lainnya. Pasalnya, burung Pleci jantan cenderung lebih ingin mendominasi wilayah. Sementara, burung Pleci betina yang cenderung pendiam tidak akan menunjukkan tanda-tanda akan bertarung jika ditaruh dalam satu kandang.

Itulah beberapa cara membedakan burung Pleci jantan dan betina berdasarkan morfologi dan tingkah lakunya. Pada dasarnya, membedakan jenis kelamin Pleci cukup mudah dibandingkan jenis burung lainnya. Namun, tetap saja dibutuhkan ketelitian dan kejelian agar hasil yang didapat lebih akurat.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*