Cara Membedakan Burung Hantu Jantan dan Betina dari Fisik Perilaku

Cara Membedakan Burung Hantu Jantan dan Betina dari Fisik _ Perilaku
Sumber: allaboutbirds.org

Salah satu jenis burung yang saat ini kerap diincar para pecinta hewan adalah burung hantu. Trend memelihara burung hantu di Indonesia tengah naik daun. Bila dilihat sekilas, burung hantu jantan dan betina nyaris tak memiliki perbedaan. Padahal, ada cara membedakan burung hantu jantan dan betina yang mudah.

Di Indonesia, burung hantu yang dapat dipelihara ada banyak jenisnya. Burung hantu juga dikenal sebagai predator tikus yang paling handal. Tak hanya tikus, burung hantu juga kerap memangsa ikan, burung kecil, reptil, dan serangga.

Pada umumnya, burung hantu termasuk sangat aktif dalam kegiatan berburu. Ketika sudah mendekati mangsanya, burung hantu akan merendahkan jarak terbangnya untuk menerkam mangsa.  Burung akan terbang lebih rendah, sekitar tiga meter ketika sudah mendekati mangsanya. Berikut ini adalah beberapa cara membedakan burung hantu jantan dan betina :

1. Memperhatikan Garis Horizontal pada Bulu

Jika dilihat dari morfologinya, burung hantu jantan dan betina tentu saja memiliki perbedaan. Perbedaan ini dapat dikenali dengan mudah bila melihat dengan jeli. Cara yang paling mudah untuk mengetahui jenis kelamin burung hantu adalah dengan memperhatikan warna bulunya.

Burung hantu berjenis kelamin betina memiliki garis horizontal pada bulu yang berwarna gelap. Sementara itu, burung hantu jantan memiliki garis horizontal pada bulu yang warnanya cenderung lebih terang.

2. Memperhatikan Gerakan Kepala

Selain itu, pemilik juga dapat membedakan jenis kelamin dengan melihat gerakan kepala burung hantu. Untuk melakukan cara ini, pemilik perlu mempersiapkan bandul yang terbuat dari perak atau emas. Pemilik juga dapat memberikan pemberat tambahan berbahan perak di ujung bandul.

Kemudian, letakkan burung hantu pada tempat hinggapnya. Setelah itu, ayunkan bandul ke kanan dan kiri secara berulang. Sebaiknya, bandul diayunkan tepat di depan wajah burung hantu dengan jarak 10 cm.

Lalu, perhatikan gerakan kepala burung selama bandul tersebut terayun. Bila kepala burung hantu bergerak sesuai dengan arah bandul, maka burung hantu tersebut merupakan betina. Namun, bila kepala burung hantu bergerak maju-mundur, maka burung hantu tersebut dapat dipastikan berjenis kelamin jantan.

3. Mengidentifikasi Perilaku Burung Hantu

Tak hanya dari bentuk fisik, jenis kelamin burung hantu juga dapat diketahui dengan melihat perilakunya. Perbedaan perilaku ini dapat dikatakan sebagai indikator pembeda yang paling efektif.

Burung hantu berjenis kelamin jantan cenderung lebih aktif dan memiliki mobilitas yang tinggi. Sebaliknya, burung hantu betina akan lebih kalem dan tenang. Burung hantu jantan lebih aktif dalam menjaga wilayahnya dengan mengeluarkan suara teritorial. Hal ini dilakukannya untuk menakut-nakuti musuh yang ingin masuk ke wilayahnya.

Saat musim kawin, burung hantu jantan akan semakin menunjukkan keaktifannya. Pasalnya, burung hantu jantan harus berusaha menarik perhatian betina. Di sisi lain, burung hantu betina akan menunggu dan memberikan respon kepada burung hantu jantan.

4. Melakukan Metode Supit Urang

Terakhir, gunakan metode supit urang untuk membedakan burung hantu jantan dan betina. Metode yang populer di kalangan pecinta burung ini menjadi cara yang paling akurat dan efektif. Objek yang digunakan untuk melakukan metode ini adalah anatomi tubuh burung hantu itu sendiri.

Secara sederhana, metode supit urang dilakukan dengan memasukkan jari tangan manusia ke bagian dalam tulang pubis yang terletak di ujung anus. Bila jaraknya renggang dan tulangnya dinamis, maka burung hantu tersebut berjenis kelamin betina.

Sebaliknya, bila tulangnya kaku dan supitnya rapat, maka burung hantu tersebut berjenis kelamin jantan. Sayangnya, metode yang satu ini hanya dapat dilakukan saat burung hantu menginjak usia remaja atau saat tahap birahi.

Itulah beberapa cara membedakan burung hantu jantan dan betina yang paling mudah. Dari keempat cara di atas, metode yang paling akurat adalah supit urang. Namun, ketiga cara lainnya juga cukup efektif dan minim resiko kesalahan.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*